Penangkal Petir Franklin
![]() |
Penangkal Petir Franklin |
Menyambung tulisan sebelumnya, selanjutnya kita bahas mengenai Penangkal Petir Konvensional tipe Franklin. Berbeda dengan tipe Faraday yang menggunakan 'sangkar', tipe Franklin menggunakan jalur kabel tunggal untuk mengalirkan aliran listrik dari ujung penangkal petir menuju grounding.
Tipe Franklin, sering di anggap cara yang tertua, namun benarkah demikian..?
Yuk kita telusuri...
Penangkal Petir Sangkar Faraday
Petir, sering kita jumpai, khususnya jika terjadi hujan. Manusia terus mengembangkan cara 'meredam' keganasan alam, apalagi berkaitan dengan hunian, ataupun tempat beraktivitas, tentu ingin aman dari bahaya petir. Di tulisan sebelumnya cukup banyak mengenai cara antisipasi petir.
Kali ini kita masuk ke metode metode yang biasa dilakukan untuk melindungi rumah dari bahaya petir, biasanya menggunakan metode konvensional.
Apa itu metode konvensional..?
Metode konvensional, adalah rangkaian jalur instalasi penyalur petir yang bersifat pasif menerima sambaran petir.
Apa saja metode konvensional ini..Yuk lanjut berikutnya.
Apa itu kabel BC atau kabel grounding
Pemasangan Grounding |
Apa itu kabel BC atau kabel grounding.? BC atau Bare Core, kenapa dinamakan demikian? Karena kabel BC tidak memiliki isolator pembungkus kabel, jadi jenis ini hanya terdiri dari inti kabel saja. Ada 2 jenis yaitu berbahan tembaga dan Alumunium. Yang tembaga di sebur Bare Copper Conductor (BCC), dan jenis Alumunium di namakan AAC (All Alumunium Conductor). Kabel BCC dan AAC lebih di kenal sebagai kabel udara. Sementara untuk kabel BC lebih familiar untuk jenis kabel grounding atau penangkal petir. Dalam instalasi penangkal petir Kabel BC jenis ini biasanya dipakai pada penghantar penurunan (down conductor).
Mengenal Alat Deteksi Kebakaran (Detektor)
![]() |
Fire (source :http://wikipedia.org) |
Di tulisan sebelumnya, banyak di tulis mengenai bahaya kebakaran, seputar APAR, jenis jenis APAR dari jenis Powder, CO2, Foam, dll. Dalam suatu sistem proteksi kebakaran suatu gedung, sistem deteksi dan alarm kebakaran seperti dalam SNI 03-3985-2000 menjelaskan bahwa detektor kebakaran adalah alat yang dirancang untuk mendeteksi adanya kebakaran dan mengawali suatu tindakan. Ada 4 macam pembagian Detektor, yaitu :
Selang Gas Elpiji
![]() |
Selang Gas Elpiji |
Berikutnya masih mengenai Instalasi Gas Elpiji, masuk ke Selang Gas Elpiji. Untuk melihat definisinya secara teknis, merujuk pada Peraturan Menteri Perindustian no.04/2007 Tentang penetapan 6 spesifikasi Teknis Produk Industri. Definisinya yaitu adalah Selang karet untuk kompor gas LPG selang karet lentur yang digunakan untuk mengalirkan gas LPG ke kompor gas untuk keperluan rumah tangga.
Regulator Gas Elpiji
![]() |
Regulator Gas |
Dalam instalasi Pipa Gas, atau pemakaian gas Elpiji di rumah-rumah maupun industri, regulator gas sudah menjadi pemakaian yang lazim digunakan.
Sebenarnya apa fungsi dan kegunaan dari regulator gas.
Yuk ikutin uraian singkat berikut.
Definisi Regulator Gas
Regulator adalah alat pengatur tekanan yang berfungsi sebagai penyalur dan mengatur serta menstabilkan tekanan gas yang keluar dari tabung supaya aliran gas menjadi konstan.
Atau mungkin yang banyak orang ketahui sebagai tutup tabung gas atau juga penyambung tabung gas ke kompor, merupakan pengatur kestabilan tekanan gas yang keluar dari tabung gas dan akan disalurkan ke kompor atau peralatan lain seperti heater dll.
Pengertian V-Belt, bahan dan konstruksinya
Memahami kadaluarsa dan Nameplate tabung gas ELPIJI
Memahami struktur Tabung gas ELPIJI
![]() |
Kemasan Tabung LPG |
Bentuk dan kemasan tabung gas LPG (ELPIJI) di atur dalam Peraturan Menteri Energi & Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas ( LPG ).
Di pasaran untuk konsumsi rumah tangga biasanya menggunakan tabung berukuran 3 Kg, 12 Kg. Sementara untuk konsumsi industri, seperti restoran, pabrik menggunakan tabung berukuran 50 Kg, atau di atasnya.
Selama ini, sebagai pengguna gas ELPIJI, tidak memahami makna atau maksud tulisan tulisan yang ada di tabung maupun nameplate yang ada padanya. Secara singkat akan di uraikan mengenai hai ini.
Struktur Tabung LPG (ELPIJI)
Komponen pembentuk ELPIJI dan sifat-sifatnya
![]() |
Elpiji dan unsur pembentuknya |
ELPIJI merupakan merk atau brand Pertamina untuk gas LPG (liquified Petroleum gas) yang mulai dipasarkan sejak tahun 1968 -- lihat tulisan sebelumnya.
Namun apakah sebenarnya unsur unsur atau kandungan yang ada di dalamnya? Dalam tulisan singkat ini akan di uraikan mengenai unsur yang dikandung dalam ELPIJI..?
Ada 4 unsur atau komponen pembentuk, seperti terlihat pada gambar di atas. Yaitu :
1. Propana (C3H8)
![]() |
Rumus Kimia Propana |
Merupakan komponen atau unsur yang mendominasi ELPIJI. Propana merupakan senyawa alkana tiga karbon dengan rumus kimia C3H8. Komposisi utama LPG adalah propana (paling tidak 90%), dengan tambahan butana dan propena.
LPG pengertian dan sejarahnya
LPG ( Liquefied Petroleum Gas ) kadang disebut juga elpiji merupakan campuran dari unsur hydocarbon yang berasal dari penyulingan minyak mentah dan berbentuk gas. Mulai banyak digunakan secara meluas sejak konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas pada tahun 2007. Namun banyak juga kasus di masyarakat tentang kebakaran akibat dari kompor gas.
Perlindungan pada jaringan kabel data/komunikasi dari bahaya Petir
![]() |
Data Center (source: http://pixabay.com) |
Bagaimana caranya..? Yuk ikuti uraian singkat berikut ini.
Ada beberapa peralatan yang di desain dan di gunakan untuk memberikan perlindungan dari bahaya petir, yaitu :
1. Perlindungan pada jaringan kabel Koaksial (Coaxcial Cable)
Kabel koaksial merupakan kabel jaringan yang dibungkus dengan metal yang lembek. Kabel koaksial digunakan sebagai saluran transmisi untuk sinyal frekuensi radio atau TV. Di jaringan komputer kabel koaksial berfungsi untuk menghubungkan perangkat-perangkat didalam jaringan komputer, misalnya untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya.
Lalu bagaimana cara memberikan perlindungan dari bahaya petir?
Klasifikasi kelas kebakaran atau Api sistem NFPA
Setiap negara menetapkan penentuan klasifikasi kebakaran atau api. Di Amerika Serikat menggunakan NFPA dengan kode standar NFPA 10: Standard for Portable Fire Extinguishers, tahun 2013, di beberapa negara lain seperti Australia dan Selandia Baru, menggunakan standar AS/NZS 1941 pada tahun 2007. Di Inggris menggunakan klasifikasi dengan standar BS EN 3, dan ini digunakan juga di negara negara Eropa.
Adapun penetapan klasifikasi kebakaran/api memiliki tujuan sebagai berikut :
• Menentukan media pemadam efektif menurut sumber api / kebakaran.
• Menentukan aman tidaknya jenis media pemadam tertentu untuk memadamkan kelas kebakaran tertentu berdasarkan sumber api/kebakarannya.
Klasifikasi ini biasanya berdasarkan kelompok bahan bakar tertentu. Mengenai klasifikasi ini, Indonesia menganut Klasifikasi kebakaran atau api dengan mengadopsi sistem National Fire Protection Association (NFPA), sesuai keputusan Menteri Tenaga Kerja Indonesia melalui Peraturan PER.MEN: NO/PER/04/MEN/1980 tertanggal 14 April 1980. (silahkan klik link untuk mendownload dokumennya).
Busbar komponen instalasi listrik
![]() |
Standar Warna Busbar |
Berdasarkan standar pada PUIL. maka dalam penggimaan busbar untuk tiap fasanya diberi warna yang berbeda:
- merah untuk fasa R - Phasa 1
- kuning untuk fasa S - Phasa 2
- hitam untuk fasa T - Phasa 3
- biru untuk fasa N - Netral
- Hijau untuk grounding (G)
Apakah LOTO (Lock Out Tag Out) itu..?

Pengertian Umum
Lock Out Tag Out atau biasa disingkat dengan LOTO adalah menunjuk pada suatu prosedur atau proses penguncian sumber daya dengan gembok posisi OFF untuk menjamin mesin/alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan sesuai petunjuk pada kartu, tentang prosedur yang sedang terjadi. Prosedur ini perlu sehingga orang akan lebih berhati-hati memutar alat ini pada posisi ON sementara proses pekerjaan perbaikan masih berlangsung.
Kapan Log Out Tag Out diberikan..?
Perlindungan Power Line dari Bahaya Petir
![]() |
LPI Shunt (Source: http://www.lpi.com.au) |
3. Memberikan perlindungan pada jaringan listrik (power line)
Pada bagian ini, untuk bisa memberikan perlindungan pada jaringan listrik, bisa dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Shunt Protection (Shunt Surge Protection Device)
![]() |
Pemasangan Arrester |
Menyediakan sistem grounding untuk perlindungan Petir
![]() |
Pasang grounding |
2. Menyediakan sistem grounding yang terintegrasi dengan baik
Grounding, pernah di bahas dalam tulisan sebelumnya, memahami seputar grounding, dan juga cara pemasangannya, cara pertama, cara kedua. Namun kali ini berkaitan dengan sistem grounding untuk perlindungan bahaya petir.
Dalam instalasi perlindungan petir grounding adalah suatu perangkat instalasi yang berfungsi untuk melepaskan arus petir kedalam bumi, salah satu kegunaannya untuk melepas muatan arus petir.
Jadi Grounding atau pentanahan merupakan hal yang sangat penting, karena sesuai dengan fungsinya dapat berlaku sebagai alat untuk tujuan pencegahan terjadinya kecelakaan, keselamatan maupun perlidungan terhadap beberapa obyek yaitu bangunan, peralatan, sistem instrumentasi dan sistem tenaga.
Pada awalnya pentanahan hanya ditujukan untuk perlindungan gedung terhadap sambaran petir, namun dalam perkembangannya kemudian juga ditujukan untuk perlindungan terhadap peralatan, personil maupun gangguan dari luar berupa EMI (electromagnetic interference). Apakah EMI..? Adalah Gangguan elektromagnetik, juga disebut gangguan frekuensi radio ketika dalam spektrum frekuensi radio, adalah gangguan yang dihasilkan oleh sumber eksternal yang mempengaruhi rangkaian listrik dengan induksi elektromagnetik, sambungan elektrostatik, atau konduksi.
Mengenal APAR jenis Karbon Dioksida (CO2)
![]() |
APAR jenis CO2 |
Berikutnya adalah APAR jenis CO2 atau Carbon Dioksida.
Menyediakan daerah proteksi untuk perlindungan Petir
Setelah mengetahui bahayanya petir, di artikel sebelumnya, klik link .. selanjutnya kita mulai menguraikan secara singkat solusi perlindungan bahaya sambaran petir satu per satu.
1. Menyediakan daerah proteksi ( sistem proteksi Eksternal )
Jika memperhatikan bahaya sambaran petir, maka sistem perlindungan petir harus mampu melindungi struktur bangunan atau fisik maupun melindungi peralatan dari sambaran langsung dengan yaitu dengan di pasangnya penangkal petir eksternal (External Protection).
Sistem proteksi Eksternal dilakukan dengan pemasangan penangkal petir, beberapa jenis metode penangkal petir, di uraikan singkat sebagai berikut: