LPG pengertian dan sejarahnya


LPG (
Liquefied Petroleum Gas ) kadang disebut juga elpiji merupakan campuran dari unsur hydocarbon yang berasal dari penyulingan minyak mentah dan berbentuk gas. Mulai banyak digunakan secara meluas sejak konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas pada tahun 2007. Namun banyak juga kasus di masyarakat tentang kebakaran akibat dari kompor gas.



Melalui tulisan seri Elpiji ini, akan di uraikan pengertian, sejarah, tabung, safety dan hal hal yang masih berkaitan dengan Elpiji.

Sejarah LPG

Dr. Walter Snelling, dikenal sebagai Father of Propane seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika Serikat pada tahun 1910 menemukan LPG. 

Pada mulanya Dr. Snelling meneliti produksi propana, yang telah ditemukan sebelumnya oleh Edmund Ronalds pada tahun 1864. Snelling menandainya sebagai komponen yang mudah menguap dalam bensin pada tahun 1910, membuat alat penyulingan dan memisahkan "bensin liar" menjadi komponen cair dan gas.

Dengan penemuannya ini, menjadi paten penting untuk usaha Dr. Snelling

berikutnya. Usaha komersial untuk menghasilkan gas minyak cair (kebanyakan propana), pada akhir 1911 Snelling telah menjalin kontak dengan Frank P. Peterson, Chester Kerr, dan Arthur Kerr, yang secara aktif meneliti bensin gas alam. Dan pada tanggal 11 November 1911, American Gasol Co. didirikan di West Virginia.  

Pada tanggal 25 Maret 1913, metode Snelling untuk memproses dan memproduksi gas LP dikeluarkan paten # 1.056.845. Sementara Metode terpisah untuk memproduksi gas LP melalui kompresi dibuat oleh Frank Peterson dan patennya diberikan pada tanggal 2 Juli 1912.

Pelanggan pertama untuk bahan bakar gas cair adalah John Gahring, yang memasangnya untuk penerangan dan memasak di rumahnya sejak 17 Mei 1912. Siapa John Gahring ini? Ia adalah bapak mertua dari Dr Snelling sendiri. Dan kemudian di produksi secara komersial.

Namun kapan kah LPG atau yang lebih dikenal ELPIJI ini masuk ke Indonesia?


Pertamina pertama kali memperkenalkan untuk pertama kali LPG pada tahun 1968 dengan brand atau merk ELPIJI.

Dan lebih meluas lagi penggunaannya di masyarakat Indonesia sejak program konversi minyak tanah ke ELPIJI pada tahun 2007. Untuk konsumsi rumah tangga PERTAMINA, tabung ELPIJI dikemas dalam ukuran 3 Kg dan 12 Kg, dan untuk komersial tabung ukuran 50 kg. Sedangkan untuk kalangan industri menggunakan LPG Bulk atau curah.

Dalam tulisan berikutnya dibahas mengenai isi tabung ELPIJI, mengenali tulisa di tabung agar penggunaannya aman, dan lainnya mengenai atau seputar ELPIJI.

Bersambung .. 



0 komentar:

Posting Komentar

 
close