Kontaktor - Sistem pengendali

Gambar 1. Bentuk Fisik Kontaktor
Kontaktor, atau dikenal sebagai saklar daya, termasuk komponen daya dalam sistem pengendalian di istilah listrik. Mungkin review sedikit, dalam sistem pengendalian ada dua kelompok komponen listrik yang dipakai, yaitu komponen kontrol dan komponen daya. Pada tulisan kali ini khusus akan menguraikan kontaktor sebagai komponen daya. Atau secara sederhana Kontaktor adalah saklar yang digerakkan dengan gaya kemagnetan/elektro magnet. Pada Kontaktor ini ada yang disebut coil yang berisi lilitan tembaga sebagai penghasil medan magnit.


Bentuk fisik Kontaktor terbuat dari bahan plastik keras yang kokoh gambar-1. Pemasangan ke panel bisa dengan menggunakan rel atau disekrupkan. Kontaktor bisa  digabungkan  dengan  beberapa pengaman  lainnya,  misalnya  dengan pengaman bimetal atau overload relay. Yang harus diperhatikan adalah kemampuan hantar arus kontaktor harus disesuaikan dengan besarnya arus beban, karena berkenaan dengan kemampuan kontaktor secara elektrik.
 
Konstruksi Kontaktor/Cara Kerja
Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja dengan prinsip elektromagnetik gambar-2. Sebuah koil dengan inti berbentuk huruf E yang diam, jika koil dialirkan  arus  listrik  akan  menjadi magnet dan menarik inti magnet yang bergerak dan menarik sekaligus kontak dalam posisi ON. Batang inti yang bergerak menarik paling sedikit 3 kontak utama dan beberapa kontak bantu bisa kontak NC atau NO. Kerusakan yang terjadi pada kontaktor, karena belitan koil terbakar  atau  kontak  tipnya  saling lengket atau ujung-ujung kontaknya terbakar.

Transformator Tiga Phasa dan bagian-bagiannya



Transformator tiga fasa secara prinsip sama dengan sebuah transfor- mator satu fasa, perbedaan yang paling mendasar adalah pada sistem kelistrikannya yaitu sistem satu fasa dan tiga fasa.  Sehingga  sebuah  transformator tiga fasa bisa dihubung bintang, segi- tiga, atau zig-zag.

 Transformator tiga fasa banyak  diguna- kan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik karena pertimbangan  eko- nomis. Transformator tiga fasa banyak sekali mengurangi berat dan lebar ke- rangka, sehingga harganya dapat diku- rangi bila dibandingkan dengan peng- gabungan tiga buah transformator satu fasa dengan “rating” daya yang sama.

Tetapi transformator tiga fasa juga mempunyai  kekurangan,  diantaranya bila salah satu fasa mengalami kerusa- kan, maka seluruh transformator harus dipindahkan (diganti), tetapi bila trans- formator terdiri dari tiga buah transfor- mator satu fasa, bila salah satu fasa transformator mengalami kerusakan. Sistem masih bisa dioperasikan dengan sistem “ open delta “.

Pengasutan Motor Induksi model Direct Online (DOL)

Saat motor induksi di starting secara langsung, arus awal motor besarnya antara    500%  sd  700%  dari  arus  nominal.  Ini  akan  menyebabkan  drop tegangan yang besar pada pasokan tegangan PLN. Untuk motor daya kecil sampai 5 KW, arus starting tidak berpengaruh besar terhadap drop tegangan. Pada motor dengan daya diatas 30 KW sampai dengan 100 KW akan menyebabkan drop tegangan yang besar dan menurunkan kualitas listrik dan pengaruhnya pada penerangan yang berkedip.

Pengasutan motor induksi adalah cara menjalankan pertama kali motor, tujuannya agar arus starting kecil dan drop tegangan masih dalam batas toleransi. Ada beberapa cara teknik pengasutan, diantaranya :
1.  Hubungan langsung (Direct On Line = DOL)
2.  Tahanan depan Stator (Primary Resistor)
3.  Transformator
4.  Segitiga-Bintang (Start-Delta)
5.  Pengasutan Soft starting
6.  Tahanan Rotor lilit 


Pada tulisan kali ini akan di jelaskan mengenai pengasutan model Direct Online (DOL). 

Pengasutan Hubungan Langsung (DOL)

Sejarah Lampu Neon (Lampu Tabung)


George Claude
Siapakah yang menemukan lampu neon (lampu tabung)? berikut sejarah singkatnya..

Menjelang akhir abad ke-19, George Claude (September 24, 1870 – May 23, 1960), seorang ilmuwan Perancis malakukan percobaan-percobaan dengan membuat busur antara dua elektroda dalam sebuah pembuluh pipa vakum dengan diisi gas neon.

Cara melakukan Pengujian tahanan pertanahan (grounding)

Seperti yang telah dibahas pada bagian sistem pentanahan, betapa penting sistem pentanahan baik dalam sistem tenaga listrik AC maupun dalam pentanahan peralatan untuk menghindari sengatan listrik bagi manusia, rusaknya peralatan dan terganggunya pelayanan sistem akibat gangguan tanah. Untuk menjamin sistem pentanahan memenuhi persyaratan perlu dilakukan pengujian. Pengujian ini sebenarnya adalah pengukuran tahanan elektroda pentanahan yang dilakukan setelah dilakukan pemasangan elektroda atau setelah perbaikan atau secara periodik setiap tahun sekali. Hal ini harus dilakukan untuk memastikan tahanan pentanahan yang ada karena bekerjanya sistem pengaman arus lebih akan ditentukan oleh tahanan pentanahan ini.

Pada saat ini telah banyak beredar di pasaran alat ukur tahanan pentanahan yang biasa disebut Earth Tester atau Ground Tester. Dari yang untuk beberapa fungsi sampai dengan yang banyak fungsi dan kompleks. Penunjukkan alat ukur ini ada yang analog ada pula yang digital dan dengan cara pengoperasian yang mudah serta aman. Untuk lingkungan kerja yang cukup luas, sangat disarankan untuk memiliki alat semacam ini.

Bahasan dalam bagian ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip pengujian pengukuran tahanan pentanahan, teknik pengukuran yang presisi baik untuk elektroda tunggal maupun banyak.


Lampu Pijar Keunggulan dan Sejarahnya

Lampu pijar, sudah sangat familiar dengan kita. Secara umum lampu listrik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu jenis lampu pijar dan lampu tabung (neon sign). Kali ini ditulis mengenai lampu pijar, mulai dari sejarah, jenis dan keunggulan maupun kelemahannya.

A. Sejarah lampu pijar



Bola lampu listrik yang praktis ditemukan pada tahun 1879 secara bersamaan antara Sir Joseph Wilson Swan dan Thomas Alva EdisonMeskipun lampu pijar pertama telah diproduksi 40 tahun sebelumnya, tidak ada penemu yang mampu membuat desain yang praktis sampai Edison menerima tantangan pada akhir tahun 1870-an. Setelah pengujian yang tak terhitung jumlahnya, ia mengembangkan filamen benang karbon tahan tinggi yang menyala terus selama berjam-jam dan generator listrik yang cukup canggih untuk memberi daya pada sistem pencahayaan besar.

Pada tanggal 5 Februari 1879, Swan adalah orang pertama yang merancang sebuah bola lampu listrik. Dia memperagakan lampu pijar dengan filamen karbon di depan sekitar 700 orang, tepatnya di kota Newcastle Upon Tyne, Inggris. 
Joseph Swan dan penemuannya

Konstruksi Motor Induksi

Motor induksi paling luas digunakan, mayoritas di industri , rumah tangga maupun aplikasi lainnya. Motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
A. Konstruksi Motor Induksi
Gambar 1. fisik Motor Induksi
Konstruksi motor induksi secara detail terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian stator dan bagian rotor gambar 1. Stator adalah bagian motor yang diam terdiri : badan motor, inti stator, belitan stator, bearing dan terminal box. Bagian  rotor  adalah  bagian  motor yang berputar, terdiri atas rotor sangkar,   poros   rotor.      Konstruksi motor induksi tidak ada bagian rotor yang bersentuhan dengan bagian stator, karena dalam motor induksi tidak komutator dan sikat arang.

Konstruksi motor induksi lebih sederhana dibandingkan dengan motor DC, dikarenakan tidak ada komutator dan tidak ada sikat arang gambar 1. Sehingga pemeliharaan motor induksi hanya bagian mekanik saja, dan konstruksinya yang sederhana motor induksi sangat handal dan jarang sekali rusak secara elektrik. Bagian motor induksi yang perlu dipelihara rutin adah pelumasan bearing, dan pemeriksaan kekencangan baut-baut kabel pada terminal box karena kendor atau bahkan lepas akibat pengaruh getaran secara terus menerus.


Jenis kabel atau penghantar listrik

Kabel penghantar yang terbungkus isolasi, ada yang berinti tunggal atau banyak, ada yang kaku atau berserabut, ada yang dipasang di udara atau di dalam tanah,
dan masing-masing digunakan sesuai dengan kondisi pemasangannya.

Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Pada penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak kabel tersebut.

1. Kabel NYA

Kabel NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini pada umumnya digunakan pada instalasi rumah tinggal.

Dalam pemakaiannya pada instalasi listrik harus menggunakan pelindung dari pipa union atau paralon / PVC ataupun pipa fleksibel.







2. Kabel NYM

Penyebab Kebakaran dan cara penanganannya

Kebakaran sering terjadi dikota-kota besar seperti Jakarta atau lainnya. Namun kebakaran bisa menimpa siapa saja. Dan yang paling sering disebut -saat kita mendengar berita, penyebab kebakaran adalah dari listrik. Benar ga sih..? Berikut beberapa catatan penyebab kebakaran dari akibat listrik dan cara pencegahannya.




1. Ukuran kabel tidak memadai
Ukuran kabel yang tidak memadai Salah satu faktor yang menentukan ukuran kabel atau penghantar adalah besar arus nominal yang akan dialirkan melalui kabel/ penghantar tersebut sesuai dengan lingkungan pemasangannya, terbu- ka atau tertutup. 
Dasar pertimbang- annya adalah efek pemanasan yang dialami oleh penghantar tersebut jangan melampaui batas. Bila kapasitas arus terlampaui maka akan menimbulkan efek panas yang berkepanjangan yang akhirnya bisa merusak isolasi dan atau membakar benda-benda sekitarnya. 

Berikut ilustrasi gambar kabel terbakar:

Alat Proteksi Otomatis

Setelah kita mengetahui bahaya listrik dari sentuhan langsung dan tidak langsung. Diperlukan suatu peralatan proteksi untuk mengantisipasi bahaya sentuhan ini. Pada saat ini sudah banyak dijumpai alat-alat proteksi otomatis terhadap tegangan sentuh. Peralatan ini tidak terbatas pada pengamanan manusia dari sengatan listrik, namun berkem- bang lebih luas untuk pengamanan dari bahaya kebakaran.





Jenis-jenis Alat Proteksi Otomatis

Jenis-jenis alat proteksi yang banyak dipakai, antara lain adalah: Residual Current Device (RCD), Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) dan Ground Fault Circuit Interruptor (GFCI). Walaupun berbeda-beda namun secara prinsip adalah sama. Yakni, alat ini akan bekerja/aktif bila mendeteksi adanya arus bocor ke tanah. Karena kemampuan itulah, arus bocor ini di- analogikan dengan arus sengatan listrik yang mengalir pada tubuh manusia.

Cara menghitung kebutuhan AC

Di cuaca yang panas, AC (Air Conditioning) sangat dibutuhkan oleh kita. Saat ini banyak pilihan AC yang bisa kita gunakan. Namun sebagaian kita mungkin bertanya-tanya bagaimana cara menghitung kebutuhan AC untuk dirumah atau ruangan.

Pendinginan AC dikenal dalam dengan satuan BTU (British Thermal Unit), yaitu satuan yang dibutuhkan untuk mengkondisikan suatu ruangan.

A. Perhitungan Sederhana
Dengan rumus:

Luas ruangan x 500 = ... Btu/hr

(P x L) x 500 = ... Btu/hr

P = Panjang ruangan

L = Lebar ruangan

500 = Standar panas dalam ruangan seluas 1 meter persegi = 500 Btu/hr.

Contoh:
Misal, ruangan yang akan dipasangi AC
berukuran 3 x 3 meter.
Untuk menghitung AC yang dibutuhkan:

Pemeliharaan Preventif motor listrik

Motor Listrik Problem
Sebelum terjadi kerusakan serius pada motor listrik, perlu dilakukan pemeliharaan preventif dengan periode yang ditentukan sesuai kapasitas/lokasi atau aturan dari pabrikannya. Berikut ada beberapa tips untuk melakukan perawatan preventif motor listrik:

Pemeliharaan terhadap kotoran atau debu.


Usia mesin-mesin listrik ditentukan oleh cara pemeliharaannya. Pemeliharaan yang kurang baik ditandai dengan adanya debu tebal, karatan, atau adanya bekas tertempel cairan atau bahan kimia lainnya, dan sebagainya.

Pemeliharaan preventif, seperti pemeriksaan berkala, pencatatan dan servis komponen, penggantian bearing, pembersihan motor, penggantian oli dan sebagainya akan mengurangi biaya dan waktu perbaikan. Semua kegiatan pemeliharaan tersebut sebaiknya dicatat dalam
buku catatan pemeliharaan yang disebut logbook atau backlog.
Debu, karat atau kontaminasi benda lainnya dapat mengakibatkan tertutupnya lubang angin pada generator, dan ini dapat mengakibatkan komutator konduksi. Cipratan air dapat mengakibatkan belitan terhubung singkat atau jangkar tersambung pada ground, sehingga motor menjadi break-down. Untuk motor-motor repulsif, perlu dilakukan pemeliharaan sikat dan komutator secara periodik. Periksa ketegangan sikat, lalu atur sikat dan pemegangnya.


Enam ukuran standar kelistrikan

Ada enam besaran yang berhubungan dengan kelistrikan yang dibuat sebagai standart, yaitu standar tegangan, amper, resistansi,  kapasitansi, induktansi, kemagnetan dan temperatur. Ukuran  standar  dalam  pengukuran  sangat  penting,  karena  sebagai  acuan dalam peneraan alat ukur yang diakui oleh komunitas internasional. Berikut adalah 6 standar yang di maksud :

1.  Standar tegangan ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruh H memiliki dua elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu  ruangan.  Tegangan  elektrode  Weston  pada  suhu  200C  sebesar 1.01858 V.

2.  Standar amper menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang dialirkan pada dua konduktor didalam ruang hampa udara dengan jarak 1 meter, diantara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 x 10-7 newton/m panjang.

3.  Standar hambatan/resistansi menurut ketentuan SI adalah kawat alloy manganin resistansi 1ȍ yang memiliki tahanan listrik tinggi dan koefisien temperatur rendah,    ditempatkan   dalam   tabung   terisolasi   yang   menjaga   dari perubahan temperatur atmospher.

4. Standar Kapasitansi menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar tegangan SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui resistansi dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (Farad).


5. Standar Induktansi menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar kapasitansi, dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.

6.  Standart temperatur  menurut ketentuan SI, diukur dengan derajat Kelvin besaran derajat kelvin didasarkan pada tiga titik acuan air saat kondisi menjadi es,  menjadi air  dan  saat  air  mendidih. Air  menjadi es  sama dengan 00Celsius = 273,160Kelvin, air mendidih 1000C.

Simbol-simbol Instalasi Listrik

Selain memahami PUIL atau peraturan dan memiliki pengetahuan tentang peralatan instalasi, ahli listrik juga harus memiliki keahlian membaca gambar instalasi.Pada denah ini gambar instalasi yang akan dipasang menggunakan lambang yang berlaku. Pada Tabel di bawah, diperlihatkan simbol-simbol yang penting untuk instalasi listrik. Ukuran yang diberikan sebagai petunjuk pembuatan gambar instalasi.




Berikut tabel simbol listrik :

Sistem Pengamanan terhadap Bahaya Listrik sentuhan tidak langsung

Setelah memahami bahaya listrik sentuhan langsung, kali ini akan di uraikan sistem pengamanan terhadap bahaya listrik sentuhan tidak langsung.







Secara prinsip bahaya listrik tidak langsung terjadi karena adanya kegagalan isolasi atau kegagalan pertanahan. Agar hal ini tidak terjadi maka perlu dilakukan cara-cara berikut:

Sistem Pengamanan terhadap Bahaya Listrik sentuhan langsung

Pengamanan terhadap bahaya listrik sangat penting untuk safety pekerja/pengguna listrik sehari-hari. Sistem pencegahan ini dikategorikan menjadi 2 bagian, yaitu sistem pengaman terhadap sentuhan langsung dan sistem pengaman terhadap sentuhan tidak langsung.






A. Pengamanan terhadap sentuhan langsung

Ada banyak cara / metoda pengamanan dari sentuhan langsung seperti yang akan dijelaskan berikut ini:

Strainer - Komponen Pendukung AC

Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigeran di dalam sistem AC. Kotoran yang lolos dari saringan karena strainer rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler. Biasanya kotoran yang menyumbat seperti karat atau serpihan logam.

Biasanya saringan terdiri atas silica gel dan screen, oleh karena itu ada 2 jenis strainer yang digunakan yaitu:

1. Strainer tanpa isi silica gel
2. Strainer dengan isi silica gel

Fungsi dari Silica gel adalah untuk menyerap kotoran dan Air. Seddangkan Screen yang terdiri dari kawat kasa yang halus gunanya untuk menyaring kotoran dalam sistem yaitu adanya potongan timah dan karat juga kotoran bekas pengelasan.

Evaporator - Komponen Utama AC

Evaporator atau kadang disebut cooling coil, chiling unit, atau lainnya. Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigeran. Atau fungsi Evaporator bisa dikatakan untuk menyerap panas dari udara atau benda di dalam mesin pendingin dan mendinginkannya. Kemudian membuangnya kalor tersebut melalui kondensor di ruang yang tidak didinginkan. Kompresor yang sedang bekerja menghisap bahan pendingin gas dari vaporator, sehingga tekanan di dalam evaporator menjadi rendah dan vakum.


Evaporator fungsinya kebalikan dari kondensor, yaitu tidak membuang panas kepada udara di sekitarnya, tetapi untuk mengambil panas dari udara di dekatnya. Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang sedang didinginkan,sedangkan evaporator ditempatkan di dalam ruangan yang sedang didinginkan. Kondensor terletak pada sisi tekanan tinggi, yaitu diantara kompresor dan alat pengatur bahan pendingin. Evaporator terletak pada sisi tekanan rendah, yaitu diantara alat pengatur bahan pendingin dan kompresor. 

Percobaan Lampu TL dengan Ballast Elektronik

Pada tulisan kali ini, mulai membahas mengenai Saving Energy. Harga listrik semakin tinggi mendorong perlu dilakukan inovasi dan efesiensi. Kegiatan ini merupakan tugas rutin yg biasa dilakukan sesuai dengan target yg telah di tentukan.

Lampu TL, lampu hemat energi ditambah dengan ballast yg hemat energi tentu semakin efesien konsume listrik yang digunakan. Berikut beberapa percobaan dengan lampu TL Philips Lifemax 36 W dan beberapa ballast.

A. Ballast koil PHILIPS

Type : BTA 36W 220V CDI

 
close