Memahami seputar grounding

Setelah beberapa artikel sebelumnya berkaitan dengan grounding, seperti cara mengukur grounding, dan tipe topologi pemasangan grounding 1, dan tipe ke -2. Untuk melengkapinya berikut hal-hal yang perlu dipahami seputar grounding.




Tujuan pemasangan grounding..? Berikut adalah beberapa dari tujuan pemasangan grounding :


1. Penyediaan Referensi Tegangan Nol
2. Keselamatan Manusia dari petir dan kerusakan jaringan tenaga listrik.
3. Proteksi Struktur dan Infrastruktur dari petir dan kerusakan jaringan tenaga listrik.
4. pembuangan Muatan Elektrostatis
5. Proteksi pada perangkat elektronik
6. Membatasi atau memperlemah ‘noise’ dan ‘interferensi’


Nilai berapakah grounding yang bagus..? Berapa standarnya, berikut adalah urainnya:

1. Idealnya resitansi / impedansi ground harus NOL.
2. Target dari sistem grounding adalah untuk mencapai nilai resistansi / impedansi ground yang serendah mungkin, yang optimal secara ekonomis dan secara fisis bisa direalisasikan.
3. Standar NFPA1 dan IEEE2 merekomendasikan resistansi ground maksimal sebesar 5.0 ohm untuk sistem ground yang boleh digunakan.
4. Industri telekomunikasi sering menetapkan angka 5.0 ohm untuk resitansi / impedansi maksimum sebagai angka-aman untuk sistem grounding dan bonding.

Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi nilai besaran grounding..?

Ada 4 parameter yang menentukan besar-kecilnya resistansi pentanahan, yaitu :
1. Panjang atau kedalaman elektrode ground.
2. Diameter elektrode ground
3. Jumlah elektrode ground yang digunakan
4. Rancangan / topologi dari sistem ground yang digunakan.

Selain itu faktor lain yang mempengaruhi resistansi pentanahan adalah :

1. Kandungan air dalam tanah
2. Jenis dan Kualitas elektrolit yang terkandung dalam tanah
3. Adanya konduktor yang berdekatan dengan elektrode
4. Temperatur tanah

Pengaruh jenis elektrode mulai diameter, kedalamannya dan tipe-tipe tanah, akan di uraikan di artikel berikutnya.

Semoga Bermanfaat ...

Cara pemasangan grounding tipe plat (tipe ke-2)


Tipe pemasangan grounding ini tergantung dari lokasi pemasangannya. Jika dengan kondisi tanah berpasir dan mengandung kerikil tinggi dengan Tahanan jenis tanah antara 20.000 – 250.000 ohm/cm, maka pemasangan grounding menggunakan tipe ke-2 yaitu dengan model tipe Plat.






Bagaimana caranya..? ikuti langkah-langkah berikut.

Bahan yang diperlukan :
1. Tembaga plat 1 x 1 meter, tebal 3 mm
2. Kabel BC ukuran 50 mm
3. Bentonit
4. Scun kabel 50 mm 
5. Klem tembaga

Langkah pekerjaan :

Cara pemasangan grounding tipe batang (tipe ke-1)


M
odel pemasangan grounding untuk sistem kelistrikan ada beberapa tipe, tergantung tipe tanah/lokasi pemasangan grounding. Untuk tipe batang/rod (tipe 1) yg ditanam ke tanah, biasanya hanya dapat digunakan untuk jenis tanah rawa , tanah liat dan jenis Tanah lainnya yang banyak mengandung air / lembab ( tahanan tanahnya kecil ). Adapun jika dengan kondisi tanah berpasir dan mengandung kerikil tinggi dengan Tahanan jenis tanah antara 20.000 – 250.000 ohm/cm, maka pemasangan grounding menggunakan tipe ke-2 yaitu dengan model tipe Plat.


Bahan yg di perlukan :

  1. Ground Rod Copper ukuran 5/8 inchi : 3 Batang (1 batang : 4 Meter)
  2. Ground Coupler ukuran 5/8 inchi : 2 pcs
  3. Kabel BCC ukuran 50 mm : 10 meter
  4. Scun tembaga ukuran 50 mm : 2 pcs
  5. Ground klem coupler : 2 pcs
  6. Komponen untuk buat bak kontrol seperti : semen, dan pasir, Bata merah .

Bahan untuk tipe grounding -1

Setelah bahan-bahan siap, berikutnya bagaimana? yuk dilanjutkan..

 
close